Komisi V DPR RI Tinjau Infrastruktur Jalan dan PDAM di Kalimantan Barat

By Admin

nusakini.com-- Komisi V DPR RI melakukan kunjungan kerja dalam masa reses ke sejumlah wilayah di Kalimantan Barat dari 1-4 Agustus 2016. Dalam kegiatannya tersebut, Komisi V DPRI RI meninjau sejumlah jalan nasional, mulai dari Pontianak hingga ke Kabupaten Malawi, Kalimantan Barat dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kabupaten Sintang. 

Saat melakukan kunjungan kerja, rombongan Komisi V DPR RI yang dipimpin Lasarus selaku Wakil Ketua Komisi V DPR didampingi oleh pejabat Kementerian PUPR seperti Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Hermanto Dardak, Kepala Pusat Air Tanah dan Air Baku Sugiyanto, Direktur Pengembangan Jalan Achmad Gani Ghazaly Akman dan Direktur Pengembangan SPAM Mochamad Natsir. 

Pada kunjungan pertama, Komisi V DPR RI meninjau sejumlah jalan nasional di Kalimatan Barat. Berdasarkan SK Menteri No 248/KPTSM 2015, total panjang jalan nasional di Kalimantan pada 2015 mencapai 7.620,01 kilometer dan khusus di Kalimantan Barat panjang jalan nasional mencapai 2.117,57 kilometer dan panjang jalan paralel perbatasan hingga akhir 2015 mencapai 850 kilometer. 

Berdasarkan data dari pemerintah setempat, hanya sekitar 500 kilometer dari 4.000 kilometer jalan yang dikategorikan layak. Artinya, sekitar 86,68 persen kondisi infrastruktur jalan yang rusak parah. 

Selanjutnya Komisi V DPR RI meninjau PDAM Sintang pada Selasa (2/8). PDAM Sintang yang telah diresmikan 1 Agustus 2016 kemarin, mampu mengaliri 10.000 liter per detik ke 800 perumahan dengan kualitas baik dan jernih. Pipa distrusi PDAM Sintang mencapai 9,7 kilometer dan mampu melayani 2.000 sambungan rumah dan 31.600 jiwa. Lokasi PDAM Sintang dekat dengan Sungai Kapuas dan kawasan potensi industri Sintang. 

Sebelumnya, Hermanto Dardak dalam paparannya di Pendopo Gubernur saat mendampingi Komisi V DPR RI mengatakan bahwa fokus pengembangan wilayah perbatasan di kawasan pertumbuhan dengan membuka koneksi melalui akses darat. Dari Temajo, Kalimantan Barat sampai perbatasan Kalimantan Timur panjangnya sekitar 850 kilometer. “Meningkatkan konektivitas masyarakat di Kalimantan Barat yang cenderung masih sulit akses darat, akan berdampak baik pada ekonomi dan kesejahteraan,” ujarnya. (p/ab)